Publik termasuk peserta didik cenderung semakin menjadikan media sosial sebagai sumber informasi utamanya. Keadaan tersebut dapat membuat peran buku terpinggirkan bila buku tidak dikembangkan secara baik. Pada saat yang sama, derasnya budaya global juga dapat menggoyahkan jiwa kebangsaan di masyarakat tanpa terkecuali pada diri para siswa.
Dengan tantangan tersebut maka perlu hadir buku teks PPKn dengan pendekatan yang berbeda dengan sebelumnya. Kalimat perlu disusun secara lebih ringkas serta bernuansa kasual, dan dilengkapi ilustrasi serta tautan yang relevan. Hal tersebut sejalan pula dengan gerakan Merdeka Belajar yang diluncurkan dalam membantu para siswa bersiap menghadapi tantangan global abad ke-21.